Mengapresiasi Unsur dan Pesan Moral Teater Tradisional Mancanegara (Asia)
Ditulis pada: 4/11/2016
Sebelumnya kita telah mempelajari bahwa, seni teater terdiri atas berbagai negara, sehingga terlihat jelas keunikan dan unsur estetis teater tersebut. Keunikan atau kekhasan tersebut dapat terlihat dari berbagai aspek pertunjukannya, seperti kostum, panggung, jalinan lakon, setting, dan sebagainya.
Tidak hanya keunikan dan unsur estetisnya saja, kamu juga dapat mengapresiasi seni teater mancanegara, khususnya Asia, dari nilai-nilai moralitas yang disampaikannya. Nilai moralitas tersebut dapat kita ambil hikmahnya untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya keunikan dan unsur estetisnya saja, kamu juga dapat mengapresiasi seni teater mancanegara, khususnya Asia, dari nilai-nilai moralitas yang disampaikannya. Nilai moralitas tersebut dapat kita ambil hikmahnya untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
1. Penilaian terhadap Unsur Estetis Seni Teater Asia
Tentunya kamu sudah mengetahui berbagai keunikan dan unsur estetika yang ada dalam teater Nusantara, bukan? Unsur estetis tersebut dapat dilihat dari tata gerak, tata busana, tata musik, penyajian, dan sebagainya. Keunikan dan unsur estetis yang muncul dalam teater mancanegara merupakan suatu keindahan (nilai estetika) tersendiri dalam menikmati sebuah pertunjukan.
Misalnya, berbagai busana yang digunakan dalam pertunjukan teater Jepang. Busana yang digunakan mencerminkan sikap dan budaya masyarakat Jepang pada umumnya. Dipadukan dengan keunikan dan keindahan tata gerak yang khas dan tata musik sehingga menghasilkan sebuah pertunjukan yang dapat membawa jauh penonton merasakan tinggal di Jepang. Jika hal tersebut menjadi kesatuan yang utuh, niscaya penonton akan merasa puas dengan seni pertunjukan teater tersebut.
2. Nilai-Nilai Moralitas dalam Seni Teater Asia
Seni teater merupakan refleksi kehidupan manusia dengan konfliknya yang disuguhkan kepada penonton untuk diambil nilai-nilai positifnya. Teater juga dapat diartikan sebagai kegiatan atau proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bentuk perwujudan oleh peran, membuat sebuah naskah atau pilihan cerita hidup keseharian menjadi pertunjukan yang disaksikan oleh penonton.
Pementasan teater merupakan bentuk imitasi dari kisah yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan masyarakat. Peran yang dipentaskan aktor merupakan interpretasi kejadian yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
Dari penjelasan di atas sangat jelas bahwa akan ada sebuah pesan yang akan disampaikan dalam seni teater Asia. Sebagai bagian dari produk seni, pertunjukan teater pasti menunjukkan nilai-nilai moralitas sebagai cerminan bagi kehidupan manusia. Pesan tersebut akan terlihat dalam pemeran tokoh, jalinan cerita, dialog, kostum, ataupun rangkaian dari semua aspek tersebut.
Nilai-nilai moralitas dalam seni teater biasanya berhubungan dengan budi pekerti, etika, dan susila. Setiap karya seni pasti mengandung nilai-nilai moralitas yang dapat merubah sikap dari perilaku penontonnya.
Jika nilai moralnya tinggi, hal itu dapat membentuk perilaku penonton yang baik dan positif. Begitupun sebaliknya, jika nilai moralitas yang terdapat dalam seni teater rendah bahkan buruk, hal itu dapat membentuk perilaku yang kurang baik bagi setiap insan yang menonton pertunjukan tersebut.