Skip to main content

Sejarah Kerajaan Kalingga atau Holing, Lengkap!

Halo teman, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang sejarah Kerajaan Kalingga atau Holing secara lengkap. Kalingga adalah nama kerajaan di Jawa Tengah sekitar abad ke-7 M, kerajaan ini bercorak Budha. Nama Kalingga berasal dari sebuah kerajaan yang ada di wilayah India Selatan. Lokasi kerajaan masih diperdebatkan, kemungkinan berada di sekitar Blora dan Cepu (Jawa Tengah).

Sejarah Kerajaan Kalingga atau Holing, Lengkap!

Silahkan simak sumber sejarah, kehidupan politik, kehidupan ekonomi, dan kehidupan sosial Kerajaan Kalingga pada masa itu.


Sumber Sejarah

Sumber sejarah mengenai Kerajaan Kalingga kebanyakan diperoleh dari sumber Cina, tradisi atau kisah setempat, dan naskah carita Parahyangan. Sumber manuskrib Cina ditulis oleh I-Tsing pada masa dinasti T'ang, sumber ini menyebutkan kerajaan dengan nama Holing (Kalingga) dan berlokasi di Cho-Po (Jawa). Dalam catatan tersebut disebutkan hal-hal sebagai berikut.
  • Disebutkan Kalingga terletak di Jawa di Laut Selatan. Kerajaan Kalingga berada di antara Kamboja di sebelah utara, Bali di sebelah timur, dan Sumatra di sebelah barat.
  • Pada waktu itu ibu kota kerajaan dikelilingi benteng yang terbuat dari tonggak kayu.
  • Raja tinggal di istana kerajaan yang tersusun atas bangunan bertingkat yang besar, mempunyai atap dari pohon aren, serta singgasana dari gading gajah.
  • Selain gading gajah dan cula, Kerajaan Kalingga menghasilkan banyak barang tambang berupa perak dan emas.
Di Holing pada tahun 664 M datang seorang pendeta Cina yang bermaksud menerjemahkan kitab suci agama Buddha. Sesampainya pendeta tersebut di Holing mendapat bantuan dari pendeta Holing yang bernama Jnanabadhra. Hal tersebut menunjukkan Kerajaan Holing memiliki peran yang penting dalam pengembangan agama Buddha.

Sumber sejarah mengenai Kerajaan Holing adalah dari Prasasti Tuk Mas yang ditemukan di kaki Gunung Merbabu (Jawa Tengah) dan tidak berangka tahun. Dilihat dari bentuk hurufnya, prasasti Tuk Mas ini diperkirakan berasal dari tahun 500 M. Isi prasasti mengenai adanya mata air (tuk) yang jernih dan bersih.


Kehidupan Politik

Karena terbatasnya sumber sejarah mengenai Kerajaan Holing, maka tidak banyak yang diceritakan mengenai kehidupan sosial politik Kerajaan Holing ini. Dalam berita Cina disebutkan pada tahun 674 M Kerajaan Holing diperintahkan oleh seorang ratu yang bernama Sima. Ratu Sima memerintah dengan keras dan adil. Di bawah pemerintahan Ratu Sima rakyat hidup aman dan makmur.

Sepeninggal Ratu Sima, Kerajaan Kalingga terbagi menjadi 2, yaitu Kalingga Utara (dikenal dengan nama Bhumi Mataram) di bawah Sanaha (cucu Ratu Sima) dan Kalingga Selatan (Bumi Sambara) di bawah Dewasinga. Sanaha menikah dengan Bratasenawa atau Sanna (raja ketiga Kerajaan Galuh), yang melahirkan Sanjaya. Sanjaya kelak menikahi putri Dewasinga yang bernama Dewi Sudiwara, yang melahirkan Rakai Panangkaran.


Kehidupan Ekonomi

Berdasarkan dinasti T'ang diketahui bahwa Kerajaan Kalingga menghasilkan kulit penyu, cula badak, gading gajah, emas, dan perak. Hal tersebut menunjukkan bahwa mata pencaharian rakyat Kalingga adalah berburu, nelayan, pedagang, dan pertambangan secara sederhana. Diduga mereka juga menguasai bidang kerajinan, kemampuan mengolah logam, dan pertukangan. Barang-barang kerajinan dihasilkan dari bahan kulit penyu, cula badak, dan gading gajah. Mereka juga mempunyai kemampuan minuman dari bunga kelapa.


Kehidupan Sosial

Berita Cina zaman dinasti T'ang menyebutkan bahwa penduduk Kalingga membuat benteng-benteng kayu dan rumah beratap dari daun kelapa. Adapun raja tinggal di sebuah bangunan yang besar bertingkat, beratap daun palem, dan duduk diatas bangku yang terbuat dari gading. Mereka mempunyai kebiasaan makan menggunakan tangan.

Menurut Prasasti Tuk Mas yang bertuliskan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta diperkirakan sebagian rakyat Kalingga pandai menulis huruf Pallawa dan terampil berbahasa Sanskerta, serta telah mengenal ilmu perbintangan.

Rakyat Kalingga banyak yang menganut agama Hindu dan Buddha. Hal tersebut dapat dibuktikan dari kedatangan Hwining dari Cina untuk menerjemahkan kita suci agama Buddha Hinayan selama tiga tahun (664-667 M). Hwining dibantu Janabhadar dalam menerjemahkan kita tersebut.



Demikian artikel tentang sejarah kerajaan hindu-budhha yaitu kerajaan kalingga atau holing ini, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar