Harga Pokok Penjualan dan Jurnal Penyesuaian
Ditulis pada: 5/07/2016
Setelah tahap pemostingan, langkah selanjutnya adalah penghitungan Harga Poko Penjualan (JPP) dan jurnal penyesuaian. Untuk mengetahui rumus dan cara perhitungan HPP serta cara pencatatan jurnal penyesuaian, perhatikan pembahasan di bawah ini dengan teliti!
Saldo-saldo yang terdapat dalam neraca saldo yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.
1. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Apabila perusahaan menerapkan metode pencatatan persediaan secara prepetual fisik, maka besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan setiap saat terjadi penjualan yaitu setiap membuat jurnal penjualan sekaligus mencatat jurnal harga pokok penjualan. Namun demikian, perhitungan harga pokok penjualan tetap dilakukan sebagai komponen dari laporan laba rugi yang tersaji dalam laporan keuangan.
Perhitungan harga pokok penjualan dibuat pada akhir periode akuntansi, yaitu pada waktu disusun laporan keuangan. Penyajian harga pokok penjualan ini dapat dibuat secara terpisah dari laporan laba rugi. Adapun formulasi perhitungan harga pokok penjualan adalah sebagai berikut.
2. Jurnal Penyesuaian
Sebagian data yang ada pada neraca saldo belum menunjukkan data yang sebenarnya, masih ada beberapa data yang belum tercatat atau disesuaikan. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang belum sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, maka pada akhir periode akuntansi dibuatkan jurnal penyesuaian. Selain itu, digunakan juga untuk mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi agar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Saldo-saldo yang terdapat dalam neraca saldo yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.
Itulah pembahasan IPS Ekonomi mengenai Harga Pokok Penjualan dan Jurnal Penyesuaian, semoga pembahasan ini bisa bermanfaat bagi semua orang dan bisa membantu teman-teman belajar.