Skip to main content

Pencatatan Transaksi Keuangan, Lengkap!!!

Pada dasarnya kegiatan/transaksi pada perusahaan dapat dikelompokkan dalam 5 komponen, yaitu penerimaan uang, pengeluaran uang, penyerahan/penjualan atau jasa, dan pembelian barang atau jasa, serta transaksi yang berasal dari dalam perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut diperoleh dari bukti-bukti transaksi. Dari bukti-bukti transaksi kemudian dicatat dalam buku jurnal, setelah dicatat dalam buku jurnal, selanjutnya di-posting dalam buku besar yang nantinya akan menghasilkan laporan keuangan.

Pencatatan Transaksi Keuangan

Macam-macam Bukti Transaksi

Dilihat dari sumbernya, bukti transaksi dibedakan menjadi 2 yaitu.

1. Bukti Intern

Bukti intern adalah bukti transaksi keuangan yang dibuat oleh pihak di dalam perusahaan dan untuk intern perusahaan. Berikut adalah macam-macam bukti intern.
  1. Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai.
  2. Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, misalnya untuk membayar gaji, utang, dan lain-lain.
  3. Memo adalah bukti pencatatan antarbagian/manajer dengan bagi-bagi yang ada di lingkungan perusahaan.

2. Bukti Ekstern

Bukti ekstern adalah bukti transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Berikut ini adalah macam-macam bukti ekstern.
  1. Faktur (invoice) adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit.
  2. Kuitansi (official receipt) adalah bukti transaksi penerimaan uang atas pembayaran suatu hal yang dilakukan secara tunai atau kontan.
  3. Nota adalah bukti transaksi yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai bukti pembelian tunai.
  4. Nota debet (debit memo) adalah bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan untuk dikirim kepada pihak diluar perusahaan karena ada suatu barang atau jasa yang tidak sesuai dengan pesanan/pembelian atau rusak.
  5. Nota kredit (credit memo) adalah bukti pemberitahuan atau penghitungan yang dikirim suatu perusahaan kepada kepada pelanggannya bahwa akunnya telah dikredit sejumlah tertentu.
  6. Cek (cheque) adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank agar bank tersebut membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut oleh pemilik rekening bank.
  7. Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang lain.
  8. Rekening koran adalah bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya, dan digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank.


Pencatatan Transaksi Barang atau Jasa

Transaksi keuangan adalah semua transaksi yang terjadi dalam kegiatan usaha yang dapat mengakibatkan perubahan harta, utang, modal. pendapatan, dan beban.

1. Persamaan Dasar Akuntasi

Persamaan dasar akuntansi menggambarkan hubungan antara harta, utang, dan modal perusahaan. Persamaan akuntansi digunakan sebagai dasar pencatatan sistem akuntansi, artinya setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dalam dua aspek. Transaksi yang mengubah aktiva diimbangi pada pasiva.

Bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi dapat dijabarkan sebagai berikut.
  1. Harta = Utang + Modal
  2. Utang = Harta - Modal
  3. Modal = Harta - Utang
Untuk lebih kompleksnya, persamaan dasar akuntansi juga dapat dirumuskan sebagai berikut.
Harta + beban = Utang + Modal + Pendapatan
Berdasarkan persamaan dasar akuntansi tersebut, kita dapat menyusun mekanisme debet dan kredit seperti berikut.

Pencatatan Transaksi Keuangan
Keterangan:
  • Harta adalah manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang diharapkan akan diterima oleh badan usaha sebagai hasil dari transaksi di masa lalu, misalnya kas, piutang, perlengkapan, gedung, kendaraan, dan lain-lain.
  • Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban yang akan dipenuhi dengan mentransfer harta atau memberikan jasa memberikan jasa sebagai akibat dari transaksi yang sudah lalu misalnya utang dagang, utang biaya, utang pajak, utang obligasi, dan lain-lain.
  • Modal adalah hak dari pemilik, yaitu selisih antara harta dan utang.
  • Beban dan pendapatan merupakan konsekuensi dari kegiatan usaha di mana ada pengorbanan ekonomis yang bertujuan mendapatkan hasil. Jadi, beban akan mengurangi modal dan pendapatan akan menambah modal.

2. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Secara umum bentuk siklus transaksi perusahaan jasa meliputi kegiatan sebagai berikut.
  • Pembuatan bukti transaksi.
  • Membuat jurnal atau buku harian atas transaksi yang terjadi berdasarkan tanggal transaksi.
  • Pemindahan buku atau posting dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar).
  • Menyusun neraca saldo.
  • Membuat ayat jurnal penyesuaian.
  • Pembuatan kertas kerja.
  • Membuat jurnal penutup.
  • Penutupan buku besar.
  • Neraca sisa atau saldo setelah penutupan.
  • Membuat jurnal pembalik.
  • Menyusun laporan keuangan.

3. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Secara umum, siklus akuntansi perusahaan dagang meliputi kegiatan sebagai berikut.
  1. Tahap pencatatan : [a] bukti transaksi. [b] mencatat transaksi ke dalam: jurnal umum, jurnal khusus (jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan jurnal penjualan), buku besar pembantu (buku piutang usaha, buku utang usaha, dan buku persediaan). [c] Pemindahbukuan ke buku besar (posting).
  2. Tahap pengikhtisaran: membuat neraca sisa/saldo, membuat jurnal penyesuaian, membuat kertas kerja, jurnal penutup, menutup buku besar, neraca saldo setelah penutupan, jurnal pembalik.
  3. Tahap laporan: penghitungan laba/rugi, perubahan ekuitas, neraca.


Demikian artikel tentang pencatatan transaksi keuangan, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semua orang.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar