Skip to main content

Penjelasan Lengkap Ancaman Militer dan Nirmiliter

Menurut Buku Putih Pertahanan Tahun 2008, ancaman yang membahayakan keamanan dan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara itu ada 2, yaitu ancaman militer dan nirmiliter. Silahkan simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Ancaman Militer dan Nirmiliter

1. Ancaman Militer

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai punya kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer bisa berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, dan konflik komunal.
  • Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
  • Pelanggaran wilayah yang dilakukan negara lain, yang menggunakan kapal maupun pesawat nonkomersial.
  • Spionase yang dilakukan oleh negara lain agar dapat menemukan rahasia militer.
  • Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital negara yang membahayakan keselamatan bangsa.
  • Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional maupun yang bekerja sama dengan terorisme didalam negeri atau terorisme luar negeri yang bereskalasi tinggi, sehingga berbahaya terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
  • Pemberontakan bersenjata.
  • Perang saudara yang terjadi diantara sekelompok masyarakat bersenjata dan kelompok masyarakat bersenjata lainnya.

2. Ancaman Nirmiliter

Ancaman nirmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nirmiliter dapat berdimensi ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi dan informasi, serta keselamatan umum. Ancaman militer dapat disebut pula ancaman nonmiliter.

Selain ancaman, dalam mewujudkan integrasi nasional kita juga dihadapkan pada gangguan, hambatan, dan tantangan.

Gangguan diartikan sebagai potensi atau kondisi yang mengandung bahaya dan tidak bersifat konseptual. Gangguan berasal dari diri sendiri yang bersifat merongrong pengamalan, mengurangi kemurnian pelaksanaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, dan mengurangi kelancaran pembangunan nasional.

Hambatan diartikan tindakan, potensi, atau kondisi yang mengandung bahaya dan tidak konseptual. Hambatan itu berasal dari dalam diri sendiri, dalam arti tidak mengamalkan Pancasila, menentang UUD, dan tidak berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Gangguan dapat berasal dari luar yang sifatnya fisik dan ideologis. Gangguan yang sifatnya fisik dari dalam negeri, contohnya seperti kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama, sedangkan gangguan yang bersifat ideologis seperti munculnya kelompok-kelompok yang ingin menggantikan ideologi Pancasila.

Tantangan Integrasi Nasional

Tantangan adalah tindakan, potensi, atau kondisi baik dari luar maupun dari dalam diri sendiri yang membawa masalah untuk diselesaikan serta dapat menggugah kemampuan diri. Tantangan integrasi nasional tersebut meliputi:
  • Ketidakadilan.
  • Penegakkan hukum.
  • Eksploitasi.
  • Aspirasi masyarakat yang tidak tersalurkan.
  • Kesenjangan sosial.
  • Korupsi, kolusi, dan nepotisme.
  • Diskriminasi.
  • Kemiskinan.
  • Keterasingan.

Upaya Untuk Memperkukuh Integrasi Bangsa

Dengan munculnya berbagai ancaman, gangguan, hambatan, tantangan dalam proses integrasi bangsa ini, maka diperlukan suatu upaya untuk memperkukuh integrasi bangsa. Upaya yang bisa dilakukan untuk memperkukuh integrasi bangsa adalah.
  • Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu.
  • Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu, serta membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
  • Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas, dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak di semua wilayah.
  • Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.

Strategi Menciptakan Integrasi Bangsa

Adapun strategi yang digunakan dalam menciptakan integrasi suatu bangsa adalah.
  • Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air, serta rasa persaudaraan agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di semua kalangan rakyat Indonesia.
  • Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodalisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, supaya tidak terjadi KKN.
  • Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari pengaruh luar dan kaki tangannya.
  • Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi Pancasila.
  • Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kompromi.
  • Membentuk satuan suka rela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI, dan Polri dalam memerangi separatis.
  • Melarang dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk menggunakan kekuatan massa.

Langkah-langkah Membangun Integrasi Bangsa

Selain itu, kita perlu dilakukan beberapa langkah dalam membangun integrasi bangsa yang lebih baik. Adapun langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut.
  • Stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis. Dalam rangka menjaga keutuhan bangsa dan negara, kondisi stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis di seluruh wilayah tanah air merupakan syarat mutlak. Artinya, setiap gangguan dan ancaman yang datang di sebagian wilayah NKRI pada hakikatnya ancaman bagi seluruh wilayah NKRI. Menciptakan keamanan merupakan tanggung jawab semua pihak (warga negara) dengan pihak aparat keamanan (TNI dan Polri) sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
  • Stabilitas keamanan yang mendukung integrasi bangsa. Mencermati masalah keamanan di beberapa daerah yang cukup serius dan segera harus diselesaikan melalui langkah-langkah yang komprehensif. Guna mendorong kembalinya semangat persatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang telah dimiliki dan guna mencekal disintegrasi bangsa tidak ada alternatif lain mengembalikan kondisi aman yang diharapkan oleh seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia.
  • Menegakkan peraturan hukum yang berlaku. Melihat, memperhatikan, dan mencermati kondisi keamanan di berbagai daerah yang rawan konflik saat ini serta kondisi bangsa supaya tidak terjadi ancaman disintegrasi bangsa. Pemerintah pusat, instansi, maupun daerah dalam hal ini keamanan/aparat keamanan harus menegakkan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku serta melakukan tindakan persuasif dan pendekatan keamanan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Guna mendorong kembalinya semangat persatuan, kesatuan wilayah, dan bela negara ada baiknya pemerintah mencari terobosan lain untuk menyosialisasikan Pancasila agar dapat dihayati dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Demikian artikel mengenai ancaman militer dan nirmiliter ini, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar