Konferensi Inter-Indonesia dan Meja Bundar (KMB)
Ditulis pada: 3/16/2016
Halo teman-teman kali ini saya akan menjelaskan tentang Konferensi Inter-Indonesia dan Meja Bundar (KMB) secara lengkap dan tepat, semoga pembahasan ini bisa membantu teman-teman sebagai bahan untuk pembelajaran. Yuk Langsung saja simak dibawah ini.
Nah itu lah pembahasan tentang sejarah Konferensi Inter-Indonesia dan Konferensi Bundar (KMB), semoga pembahasan ini bisa menambah wawasan dan membantu teman-teman untuk memudahkan pembelajaran.
Konferensi Inter-Indonesia
Untuk menghadapi KMB, pemerintah RI perlu mengadakan persiapan-persiapan antara lain dengan mengadakan konferensi bersama dengan BFO untuk menyatukan pandangan dan pendapat dalam menghadapi persidangan di KMB kelak.
Konferensi Inter-Indonesia akhirnya dapat diwujudkan dan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama, dilaksanakan di Yogyakarta tanggal 19 - 22 Juli 1949, dengan mengambil keputusan penting antara lain.
- Pembentukan Negara Indonesia Serikat dengan nama RIS.
- Pembentukan Uni Indonesia-Belanda.
- APRIS adalah Angkatan Perang Nasional.
Tahap kedua, sidang antara RI-BFO dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 30 Juli - 2 Agustus 1949. Persetujuan yang diambil antara lain bendera RIS adalah Sang Merah Putih, lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya, dan bahasa nasional adalah bahasa Indonesia.
Konferensi Meja Bundar (KMB)
KMB diselenggarakan di Den Haag dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949. Delegasi Indonesia diwakili oleh Moh. Hatta, sedangkan BFO diwakili oleh Sultan Hamid II. Hasil-hasil keputusan KMB sebagai berikut.
- Belanda mengakui keberadaan negara RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
- Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun kemudian setelah pengakuan kedaulatan.
- Corak pemerintahan RIS akan diatur dengan konstitusi yang dibuat oleh para delegasi RI dan BFO selama KMB berlangsung.
- Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda.
- RIS harus membayar utang-utang Hindia Belanda sampai waktu pengakuan kedaulatan.